By: Syarifuddin Khoirul Umam

Manusia memiliki fitrah berupa beribadah kepada Allah SWt sebagai hambaNya. Allah tidak semata-mata menciptakkan manusia begitu saja tanpa pedoman, dan juga Allah memberikkan manusia kenikmatan dunia yang sangat banyak dan besar. رهان مباشر

Diantara nikmat dan karunia yang diberikan kepada manusia, ada beberapa kenikmatan yang dapat seringkali disia-siakan, sehingga melalalaikan dan menipu manusia dari fitrahnya. مراهنات رياضية Nikmat tersebut ialah beribadah kepada Allah SWT, hal ini didasari oleh hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغ. رواه الترمذي

Dua
nikmat yang
kebanyakan manusia tertipu dengannya adalah kesehatan dan keluangan waktu.” (HR. Tirmidzi)

Imam Ibnu Hajar al-Asqallāni (852 H) dalam kitabnya Fath al-Bāri mengutip
pendapat Ibnu Bathal, bahwa manusia jika sudah merasa luang waktu dan memiliki
badan yang sehat hendaknya ia bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan
kepadanya seperti, menjanlankan segala perintahya dan menjahui segala
larangannya.

Dalam kitab yang sama, al-Thibbiy menambahkan bahwa Rasulullah Saw
memberikan sebuah perumpaan seorang pedagang yang memiliki modal, ia ingin
mendapatkan keuntungan tanpa mengurangi modalnya, maka ia harus berusaha lebih,
berlaku jujur dan cakap agar ia tidak rugi, kesehatan dan waktu luang adalah
modal untuk meningkatkan kualitas keimanan dan melawan hawa nafsu,
keuntungannya ia akan mendapatkkan kebaikan dunia dan akhirat. Imam Abu Thalib
al-Makki (382 H) dalam kitabnya Quut al-Qulub fi Mu’amalah al-Mahbub
menambahkan bahwa kesehatan dan keluangan adalah nikmat duniawi yang mampu
mengantarkan kepada amalan-amalan ukhrawi dan juga sebaliknya.

Seorang penyair Arab Abu ‘Athahiyyah juga menyebutkan keresahannya akan
bahaya waktu kosong.

إن الشباب والفراغ والجدة
… مفسدة للمرء أي مفسدة

“Sungguh masa muda, waktu luang dan waktu bugar berbahaya bagi seseorang”

Waktu luang dan kesehatan adalah nikmat yang
tidak bisa kita cegah, itu merupakan fasilitas yang Allah berikan untuk
kehudupan manusia, tugas kita hanya mengatur dan sadar akan dua nikmat supaya
kita mampu menjadikan dua nikmat itu sebagai wasilah menuju manusia purna
kebahagian dunia dan akhirat.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *