Islam adalah agama yang menjunjung tinggi adab, baik itu
adab terhadap sang Khaliq atau adab terhadap makhluq. Disamping
Islam mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu baik itu Ilmu Agama ataupun
bukan, maka adab lah yang menjadi penyempurna ilmu seseorang . maka sudah
barang tentu, seseorang yang berilmu namun tidak beradab tidak ada nilai baik
dalam dirinya entah itu dalam pandangan Allah maupun manusia.

Letak posisi adab atau akhlaq lebih tinggi dibanding ilmu
dan akhlaq yang menunjukan perilaku manusia bagaimana manusia akan bersikap. Salah
satu adab yang diajarkan oleh syariat islam ialah  adab seorang murid terhadap gurunya, adab
seseorang terhadap ulama. Kini kita sedang dirongrong penyaki dengki hingga
caci-maki kian mandarah daging didalam tubuh, tak hanya kepada sesama orang
awam namun orang yang dibilang berilmu pun juga ikut caci mencaci hingga kian
saling mendengki. Yang membuat miris ialah seseorang yang berilmu namun  mencaci bahkan memfitnah ulama atau tokoh
agama. Maka dari itu islam sangat menegaskan tentang larangan menghina dan
menyakiti ulama.

Dalam kitab al-mu’id fi adabil mufid wal mustafid karya
syeikh abdul basith bin musa bin Muhammad al-almawi, beliau menegaskan tentang
larangan utnuk menyakiti dan mencaci ulama dan menyeru  untuk menghormati dan memuliakan ulama. Dalam
firman allah dikatakan :

و من يعظّم حرمات الله فهو خير له عند ربّه

Dan barang
siapa yang mengagungkan  apa yang
terhormat di sisi Allah swt maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhanya.

ومن يعظّم شعائر الله فإنّها من تقوى القلوب

Dan barang
siapa mengagungkan syia-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari
ketaqwaan hati.

Dalam hal ini masyarakat Indonesia dilanda krisis moral terutama dalam memuliakan seorang ulama, mereka kian mudah menyalahkan ulama bahkan hingga mencaci atau menghujatnya. العاب ربح مال حقيقي Konyolnya mereka menghujat bukan karena faktor kesalah sang ulama, melainkan perbedaan sikap dalam pilihan politik atau perbedaan sudut pandang dalam hukum. Kalau dahulu para ulama salaf mencontohkan adab yang sangat luar biasa. لعب قمار على النت Mereka para ulama yang saling menghormati dan memuliakan meski kadang dalam sudut padang hukum mereka berbeda pendapat namun itu tidak mengurangi rasa tawadhu para ulama salaf. شركة بوين Berbeda dengan kita, yang bisa dikatakan orang yang baru saja belajar agama sudah berani menentang pemuka agama, bahkan dengan lantang mengecap mereka (ulama) yang berbeda pandangan hukum dengannya.

Ayat Al-Qur’an
diatas dengan jelas menegaskan kepada kita aga senantiasa menghormati para
ulama yang mensyi’arkan agama-agama Allah SWT. Tidak pantas kita berkata jelek atau
menghujat apalagi sampai hati memfitnahnya, Naudzubillah.  Baginda Nabi Muhammad SAW menegaskan
kembali dalam sabdanya yang diterima oleh ibnu abbas ra :

من آذى فقيها فقد آذى رسول الله ومن آذى رسول الله فقد آذى الله عز وجل.

Barang siapa
yang menyakiti seorang faqih sungguh ia telah menyakiti rasulullah SAW . Barang
siapa yang menyakiti rasulullah SAW sungguh ia telah menyakiti Allah SWT.

Seorang ulama
besar, Al-hafizh Ibnu Asakir Rahimahullah berkata : “Ketahuilah wahai saudaraku
semoga Allah memberi taufiq kepadaku dan kamu, serta  menjadikan aku dan kamu termasuk orang yang
takut dan bertaqwa pad-Nya dengan sebenar-benarnya, sesungguhnya daging para
ulama itu beracun. Sudah maklum bahwa Allah kerap membuka aib orang yang
melecehkan mereka. Barang siapa lidahnya terbiasa mengumpat ulama, Allah akan
mengujinya sebelum kematiannya dengan hati yang mati.

Sedemikian besar
kedudukan para ulama disisi Allah SWT. Maka sudah sepantasnya kita selaku orang
awam umtuk senantiasa menjaga lisan kita dari sesuatu yang tidak baik kepada
ulama .  Beliau lalu mengutip surat An-Nur
ayat 63 :

فليحذر الذين يحالفون  عن أمره أن
تصيبهم فتنة أو يصيبهم عذاب أليم

“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *