Wabah covid 19 yang terjadi hampir diseluruh dunia menimbulkan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran covid 19 yang mana berdampak pada Pendidikan khususnya di Indonesia. Persoalan di ranah Pendidikan pada masa pandemi covid 19 ini menimbulkan banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh berbagai pihak baik dari guru maupun orang tua. Sehingga metode pembelajaran perlu diperbaharui sedemikian rupa agar anak didik memiliki daya tarik untuk tetap menimba ilmu walaupun berada di luar sekolah. Disisi lain, sebagian guru merasa terpaksa memikirkan metode pembelajaran yang efektif untuk menunjang proses belajar mengajar peserta didik dimasa pandemic covid 19.

Beberapa sekolah menerapkan pembelajaran melalui sistem daring dan pemberian tugas kepada peserta didik agar mereka memahami materi pelajaran yang telah diajarkan. Namun, hal tersebut menimbulkan persoalan lain yaitu :

  1. Kuota Internet
  2. Fasilitas Komputer/Laptop
  3. Kejenuhan akibat beban pelajaran yang diberikan
  4. Tugas yang menumpuk
  5. Anak malas belajar
  6. Peran guru kurang kondusif
  7. Pembelajaran kurang efektif
  8. Kurang daya Tarik anak dalam memahami pelajaran     

Oleh sebab itu dengan adanya beberapa persoalan yang terjadi pada proses pembelajaran anak dimasa pandemic covid 19, perlu adanya peran keluarga khususnya seorang ibu dalam proses pendidikan. Dimana peran ibu sebagai pusat kehidupan keluarga harus bisa memprioritaskan Pendidikan anak. Karena, pendidikan sendiri adalah sebuah bentuk perjuangan untuk mening-katkan kualitas hidup dimasa yang akan datang. Seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara bahwasannya pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti, pola pikir, dan jasmani seorang anak.

Menurut Mantan Wakil Ketua X DPR Ibu Reni Marlinawati bahwasannya metode pembelajaran ditengah pandemi saat ini mengembalikan fungsi ibu sebagai seorang pendidik utama. Pendidikan bukan sekedar ilmu pengetahuan namun sebagai pembetukan karakter dan akhlak. “Kunci keberhasilan Pendidikan itu dimulai dari rumah, dari ibunya. Wabah covid 19 ini sebenarnya mengonfirmasi bahwa ibu merupakan pendidik utama, karena secara psikologi 75% kecerdasan dan psikologi anak turun dari ibunya” tutur Reni Marlinawati.

Dari dua perkataan tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah hal penting yang harus diberi perhatian lebih terutama seorang ibu. Terlebih dimasa pandemi ini dimana seorang guru belum bisa memberikan bimbingan secara penuh kepada anak didik. Sehingga seorang ibu memiliki 4 peran penting yang harus di implementasikan kepada anaknya yaitu peran ibu sebagai pendidik, pembimbing, pengasuh dan partner dalam proses transformasi pendidikan. Karena, tanpa adanya keterlibatan seorang ibu dalam proses pendidikan akan menyebabkan seorang anak tidak memiliki daya tarik dalam belajar dan terpengaruhi oleh hal-hal yang tidak penting seperti penggunaan gadget berlebihan dan waktu bermain yang tidak terkontrol dengan baik.

Pada hakikatnya seorang ibu memiliki peran ganda dalam mengawal keberlanjutan Pendidikan anak-anak mereka dari rumah. Maka dari itu seorang tidak boleh melupakan tugas utamanya sebagai pendidik walaupun ia memiliki tugas diluar rumah. Adapun hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang ibu untuk meningkatkan kualitas Pendidikan anak dimasa pandemi ini antara lain :

  1. Memberikan pembelajaran diluar waktu daring dengan cara lebih kreatif
  2. Medampingi putra putri mereka dalam proses pembelajaran
  3. Memahami potensi anak
  4. Mengetahui metode pembelajaran yang dapat dipahami seorang anak
  5. Memahami materi pelajarang yang ingin disampaikan kepada anak
  6. Mengatur waktu bermain dan belajar anak agar lebih kondusif
  7. Menjadi partner anak setiap proses pembelajaran

Banyak para ulama besar yang dibesarkan oleh seorang ibu seperti Imam Syafi’I, Imam Ahmad dan lain sebagainya. Jika seorang ibu sadar akan pentingnya Pendidikan maka akan tercipta generasi yang intelek dan berbudi luhur. Dan dengan kesabaran, ketekunan, dan keyakinan dalam membimbing anak-anak dalam belajar akan membuat mereka tumbuh menjadi para pemuda pemudi yang Tangguh disaat pandemi covid 19 ini. Bahkan dalam al-qur’an Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 9 yang artinya “Hendaklah takut kepada Allah, Orang-orang yang seadainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka.”

Oleh : Yulianur Zulkarnain, Mahasiswi Universitas Darussalam Gontor


Santri Mengglobal

Bantu santri untuk bisa belajar di luar negeri

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *