Memasuki akhir semester ganjil, beberapa pesantren nampaknya sudah mulai ‘berlibur’. Ya, meski tak ada istilah libur bagi santri dan pesantren, akan tetapi
kebanyakan dari kami memaknai ‘utlah sebagai ‘intiqāl ‘amalin ilā ‘amalin
ākhar
(perpindahan dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya). Hari yang ditunggu-tunggu oleh santri pun tiba, meski tak lama, dari seminggu hingga sebulan, namun cukup dirasa untuk beristirahat sejenak dari padatnya aktivitas di pesantren.

Kendati demikian, bukan berarti
waktu liburan santri dihabiskan dengan hal-hal yang
kontraproduktif, lho. Ada beberapa aktivitas yang dapat kamu lakukan, dan ini akan membuat liburanmu bermanfaat, Santri Mengglobal mencoba menghimpunnya.

  1. Membantu usaha
    orangtua

Setelah belajar banyak hal dan keutamaan berbakti
kepada orangtua, sekarang waktunya kita mengaplikasikan teori-teoriitu. Yuk,
cari berkah orangtua selagi ada. Disebutkan
dalam hadis
yang diriwayatkan oleh ‘Abdullâh bin Mas’ûd:

سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلَاةُ عَلَى
وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ
الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

“Aku
bertanya kepada Nabi; “Amalan
apakah yang paling dicintai Allah?”

“Shalat
pada waktunya.” Jawab Nabi

Aku
bertanya lagi: “Kemudian apa?”

“Berbakti
kepada kedua orang tua”

Aku
bertanya lagi: “Kemudian
apa lagi?”

Beliau menjawab, “Berjihad di jalan Allah.”. (HR Bukhari Muslim)

2. Mengunjugi kerabat

Tentunya selama di pesantren para santri jarang bertemu kerabatnya, kecuali jika dijenguk atau ia
merupakan keluarga besar pesantren. Oleh karena itu, liburan
menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi melalui kunjungan kepada beberapa kerabat dekat. Rasulullah SAWbersabda:

عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي
رِزْقِهِ، أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Dari Anas bin Maalik radliyallaahu ‘anhu, beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan ditangguhkan kematiannya, hendaklah ia menyambung silaturahim” (H.R Bukhari)

3. Ziarah kubur

Jika di pesantren para santri menziarahi makam sesepuh pesantrennya, maka di waktu liburan dapat dimanfaatkan untuk berziarah ke makam para ulama dan wali. Contohnya ziarah Wali Songo.

4. Berbagi pengalaman ‘menyantri’

Tidak semua teman kita adalah santri. Waktu liburan merupakan waktu yang tepat untuk bercengkrama dengan sobat lama. قواعد لعبة بلاك جاك Kamu bisa menceritakan pengalaman baikmu di pesantren, barangkali temanmu dapat tertarik.

5. Silaturahmi dengan guru

Guru tidak hanya di pesantren. Sebelum masuk ke jenjang pesantren, kita mengenyam Pendidikan di sekolah dasar, atau madrasah ibtidaiyah, bahkan taman kanak-kanak. Bagaimanapun guru tetaplah guru, mereka telah menyampaikan ribuan huruf kepada kita dan Sayyidina ‘Ali pernah berkata, “Ana ‘abdun ‘ala man ‘allamni harfan” Saya adalah seorang hambanya orang yang telah mengajariku satu huruf.

6. Ngaji Pasaran

Apapun istilahnya di daerahmu, tapi sebutan “Ngaji Pasaran” sudah akrab di telinga para santri. Liburan adalah waktu yang tepat, karena biasanya “Ngaji Pasaran” dilaksanakan seminggu, atau bahkan sebulan.

7. Kursus Bahasa inggris

Di pesantren sebagian santri, bahkan mayoritas lebih cepat memahami Bahasa arab daripada Bahasa inggris. I dont know, but that’s what happened. Di waktu liburan inilah para santri bisa mengasah kemampuan Bahasa inggrisnya untuk bekal di masa yang akan datang. الربح من الانترنت مجانا Ingat! Santri bukan hanya pantas kuliah di Timur Tengah saja, namun mereka pun pantas menginjakkan kaki di Eropa, Amerika, bahkan seluruh dunia.

8. Cari informasi beasiswa luar negeri

Untuk memperluas wawasan perlunya para santri untuk
memperoleh Pendidikan berbasis internasional. Tak ayal lagi di waktu-waktu
liburan mereka dapat mengakses berbagai informasi terkait beasiswa di luar
negeri, setelah itu barulah mempersiapkan apa pun yang perlu dipersiapkan untuk
mencapainya. By the way, Selamat berlibur, selamat meraih impian!