(Bagian terakhir)

Setelah penulis menorehkan beberapa catatan dalam tulisan-tulisan yang telah terbit di web santri mengglobal, kini penulis menuliskan beberapa bait nadhom ini yang memiliki nilai-nilai yang dapat kita serap dalam kehidupan.

  • Orang beriman akan masuk surga

Dunia adalah sumber kelelahan bagi orang-orang beriman, dan tentunya akhirat adalah tempat peristirahatan yang kekal bagi mereka. Meski pun, semisal, orang yang beriman akan memasuki neraka terlebih dahulu, maka selanjutnya ia akan masuk surga. لعبت روليت Syekh Syarofuddin al-‘Imrithy berkata:

وَالْفِعْلُ مِنْ فِعْلٍ كَمَنْ يُؤْمِنْ يُثَبْ # يَدْخُلْ جِنَاناً لَمْ يَنَلْ فِيهَا تَعَبْ

Dan (badal al-idhrâb) fi’il menggantikan fi’il contohnya: Siapapun yang beriman akan mendapat pahala, dan masuk surga yang mana ia tidak merasa lelah di dalamnya. (Syekh Majid Muhammad ar-Râghib, Syarh ad-Durrah Nadhm al-Ajurumiyah, Damaskus: Dar el-‘Ashmâ, cetakan pertama, 1432 H/2002 M, halaman 204)

  • Ingatlah Allah, wahai orang yang lalai

Dalam bait ini syekh al-‘Imrithy mengingatkan kita, khususnya orang yang sedang lalai, untuk berzikir mengingat Allah SWT. Dalam bait ‘al-‘Imrithy disebutkan:

يَا غَافِلاً عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ أَفِقْ

Wahai orang yang lalai akan mengingat Tuhannya, Sadarlah engkau! (Syekh Majid Muhammad ar-Râghib, Syarh ad-Durrah Nadhm al-Ajurumiyah, Damaskus: Dar el-‘Ashmâ, cetakan pertama, 1432 H/2002 M, halaman 254)

  • Memohon kelemahlembutan Gusti Allah

يَا كَاشِفَ الْبَلْوَى وَيَا أَهْلَ الثَّنَا # وَيَا لَطِيفاً بِالْعبَادِ الْطُفْ بِنَا

Wahai Dzat Yang Menyingkap musibah, wahai Sang Pemilik Pujian, wahai Yang Maha Lembut dengan para hamba, bersikap lembut lah kepada kami. (Syekh Majid Muhammad ar-Râghib, Syarh ad-Durrah Nadhm al-Ajurumiyah, Damaskus: Dar el-‘Ashmâ, cetakan pertama, 1432 H/2002 M, halaman 254)

  • Jauhi orang yang buruk perangainya dan dekati orang yang baik akhlaknya

كَقُمْ لِزَيْدٍ اتِّقَاءَ شَرِّهِ # وَاقْصِدْ عَلِيَّاً ابْتِغَاءَ بِرِّهِ

Contoh Maf’ul li ajlih, “Berdirilah untuk si Zaid, agar terjaga dari keburukannya, dan kunjungilah Ali, karena berharap kebaikanya” (Syekh Majid Muhammad ar-Râghib, Syarh ad-Durrah Nadhm al-Ajurumiyah, Damaskus: Dar el-‘Ashmâ, cetakan pertama, 1432 H/2002 M, halaman 258)

Demikianlah bait-bait dari nadham al-‘Imrithy yang dapat kita ambil pelajaran darinya. Untuk bait-bait sebelumnya dapat dilihat di tulisan kami sebelum-sebelumnya.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *