Amerika Serikat, Santri Mengglobal – “Kita beneran di Amerika gak sih,” pertanyaan itu yang ditanyakan Achmad Nasrullah, mahasiswa Universitas Negeri Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, kepada teman-temannya Ketika mendapat kesempatan kuliah di York College of Pennsylvania, Amerika Serikat. Nasrullah seakan belum percaya dirinya benar-benar bisa berada di negeri “Paman Sam” tersebut setelah mendapat beasiswa MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) dari Kementerian Agama.

Nasrullah yang merupakan mahasiswa tingkat akhir jurusan Hubungan Internasional ini tidak pernah berpikir bahwa dirinya akan kuliah di York College of Pennsylvania selama enam bulan, dirinya mendapatkan kesempatan yang diberikan oleh Kementerian Agama RI, begitu dirinya mendapatkan kesempatan tersebut, Nasrullah tidak berpikir dua kali. Karena kapan lagi mendapatkan kesempatan berkuliah di Amerika Serikat.

Nasrullah bercerita dirinya mendapat informasi mengenai Beasiswa MOSMA dari USAID TEMAN LPDP, dirinya juga sangat dibantu dalam penjelasan mengenai beasiswa MOSMA, dan mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh USAID TEMAN LPDP dalam memperkaya dirinya dan mempersiapkan dirinya dalam keberangkatan ke Amerika Serikat. USAID TEMAN LPDP bekerja sama dengan Kementerian Agama RI. Untuk mempermudah akses informasi terkait pendidikan di Amerika Serikat.

Selama di York College of Pennsylvania, Nasrullah merasakan banyak pengalaman, dari mulai pengalaman social sampai akademik yang membuatnya tidak akan melupakannya. Nasrullah bercerita, memang banyak stigma negatif yang menempel jika kita berbicara tentang Amerika Serikat seperti kasus criminal, rasisme, dan lain sebagainya. Namun, apa yang dirasakannya ketika berada di Amerika Serikat jauh berbeda denga napa yang ia pernah dengar selama ini.

Nasrullah bercerita, selama ia tinggal disana keadaan social sangat kondusif dimana masing-masing orang memiliki rasa hormat dan toleransi kepada orang lainnya. Begitu pula dengan kehidupannya di kampus dimana baik mahasiswa lokal Amerika Serikat maupun mahasiswa internasional memiliki kedekatan yang cukup intensif dan sering saling membantu satu sama lain.

Tidak hanya mahasiswanya, para pengajar atau dosen di York College of Pennsylvania juga sangat support kepada mahasiswanya, terutama support dalam hal akademik jika mahasiswanya belum ada yang mengerti terkait mata kuliah. Tidak hanya itu, Nasrullah merasa antara dosen dengan mahasiswanya seakan tidak ada sistem hirarki karena mereka sangat dekat dan sudah seperti teman.

Salah satu pengalaman berharga menurut Nasrullah adalah Ketika dirinya ikut dalam acara Europe Union Simulation di Washington D.C, Amerika Serikat. Acara yang membahas tentang Security Energy ini melatih bagaimana mahasiswa untuk berani menyampaikan pendapat, memperjuangkan hak asasi manusia (HAM), dan membahas situasi terkini tentang perekonomian di Benua Eropa serta dunia.

Banyak pengalaman berharga yang didapat Nasrullah Ketika kuliah di Amerika Serikat dan yang paling penting adalah perubahan pandangan dirinya bahwa di Amerika Serikat, bahwa disana dia bisa berani berbicara di depan umum bahkan di depan mahasiswa lain dari berbagai negara, hal ini tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Figure 2. Nasrulloh di Washington D.C.

Hal ini lah yang membuatnya bertekad untuk Kembali lagi ke Amerika Serikat untuk mengambil gelar master setelah ia lulus sarjana yang ditargetkan bisa lulus di tahun 2024 ini. Menurutnya, Amerika Serikat adalah tempat yang cocok untuk dirinya yang ingin berkembang dan belajar tentang hubungan internasional yang selama ini ia pelajari.


0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *