Kecerdasan buatan (AI) bukan sekadar sebuah inovasi teknologi; ia membawa implikasi luas bagi peradaban, khususnya bagi umat Muslim. AI menantang otoritas keagamaan dengan hadirnya tafsir-tafsir berbasis data, yang tentu saja memengaruhi struktur otoritas yang selama ini dipegang oleh manusia, seperti para ulama, kiai, syekh, dan berbagai sebutan lainnya.
Walhasil, buku ini hadir sebagai upaya untuk menggali dan memahami hubungan antara AI dengan Islam, masyarakat, serta tantangan-tantangan kontemporer. Buku ini disusun dalam lima bagian utama yang mencerminkan dimensi kritis dari hubungan antara AI dan umat Muslim:
1. Islam, Qur’an, dan Otoritas Keagamaan
2. Ekonomi dan Maqasid
3. HAKI, Politik, dan Kesenjangan Digital
4. Budaya, Sosial, dan Isu Kontemporer
5. Kebebasan Berekspresi
Melalui kumpulan tulisan ini, para penulis berharap dapat memberikan perspektif kritis dan membangun dialog yang lebih luas mengenai bagaimana AI dapat dimanfaatkan secara etis dan sejalan dengan nilai-nilai keislaman. Kritik yang disampaikan dalam buku ini bukanlah bentuk penolakan terhadap teknologi, melainkan refleksi jernih agar penggunaan AI tidak melahirkan kecerobohan, atau bahkan menggerus kesadaran sebagai manusia yang dianugerahi ‘akal’.
Biodata buku
Judul: Muslim dan Artificial Intelligence: Kritik, Peluang, dan Tantangan
Penulis: Dito Alif Pratama, M. Ahalla Tsauro, M. Ersad Mamonto, Firmanda Taufiq, Rizky Ridho Pratomo, Arrian Setiagama, M. Anas Mahfudhi, Zainudin Nur, Viki Mayanfa’uki, Trisna Yudistira, Fikri Nugraha, Dwita Nurulita, Ami Muftil Anami, Muhammad Zaid, Moh. Jamalul Lail, Arny Nur Fitri, Ilya Syafa’atun Ni’mah, Sanja Dimyati, Khalilatul ‘Azizah, Isnani Hayati, Aslihatul Millah, Ayu Fuji Astuti.
Penerbit: Unit Usaha Pustaka Global - Yayasan Santri Mengglobal Nusantara Jakarta
Editor dan layout: Amien Nurhakim
Desain Cover: Abid Khofif Amri Shidqi
Tebal: 164 halaman
Ukuran: 17x12 cm
Cetakan: Pertama, 2025