Jakarta, Santri Mengglobal – Yayasan Santri Mengglobal menyelenggarakan kegiatan Global Knowledge Exchange. Pada momen ini, Santri Mengglobal menghadirkan seorang akademisi dan peneliti dari Kahramanmaras Sutcu Imam University, Turki yakni Assoc. Prof. Dr. Muazzam Yener. Kegiatan Global Knowledge Exchange ini berlangsung dari 31 Agustus hingga 4 September 2024, mencakup berbagai aktivitas akademik, seminar, serta kunjungan budaya di beberapa lokasi penting di Jakarta dan sekitarnya.

Program ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antar-institusi serta memperluas wawasan akademik dan kultural di kalangan santri dan dosen di Indonesia. Kegiatan Global Knowledge Exchange yang difasilitasi oleh Santri Mengglobal tidak hanya memperkuat hubungan antar-institusi, tetapi juga membuka pintu bagi santri dan akademisi Indonesia untuk terlibat dalam percakapan ilmiah di tingkat global. Sebagai bagian dari rangkaian acara, Muazzam Yener mengadakan kunjungan akademik ke Universitas PTIQ Jakarta pada tanggal 1 sampai 3 September 2024.

Assoc. Prof. Dr. Muazzam Yener bersama Rektor Universitas PTIQ Jakarta Prof Dr Nasaruddin Umar

Ia memberikan kuliah tamu kepada mahasiswa dan dosen tentang pentingnya penguatan kajian Tilawah dan Tafsir Al Quran dalam konteks modern. Kuliah ini membahas tantangan dan peluang dalam pengembangan kajian tilawah dan Ulumul Quran di era digital, serta pentingnya memperkuat kolaborasi internasional di bidang akademik. Kunjungan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara Universitas PTIQ Jakarta dan Kahramanmaras Sutcu Imam University, dengan harapan dapat membuka jalan untuk kerjasama lebih lanjut di bidang riset, juga pertukaran mahasiswa.

Pada 2 September 2024, Muazzam Yener juga berkesempatan memberikan seminar di Pesantren Baituna, Bintaro, Tangerang Selatan. Seminar dengan tema “Penguatan Ulumul Quran di Pesantren” ini dihadiri oleh para santri, dewan guru, dan pengasuh pesantren. Dalam paparannya, Muazzam menekankan pentingnya pendidikan berbasis pesantren dalam melestarikan kajian Al Quran, sekaligus menghadapi tantangan globalisasi yang semakin kompleks.

Ia juga mengapresiasi metode pengajaran di pesantren-pesantren Indonesia yang nilai sangat efektif dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan pengajaran ilmu Al Quran. Seminar ini memberikan wawasan baru bagi para santri dalam memahami konteks global Ulumul Quran, sekaligus memperkuat rasa tanggung jawab mereka dalam melanjutkan tradisi keilmuan Islam. Pada 3 September 2024 lalu, Muazzam Yener juga berkesempatan mengunjungi Yunus Emre Institute Turki di Bintaro, Tangerang Selatan.

Di sana ia disambut langsung oleh Mudir Yunus Emre Institute, yang juga memperkenalkan berbagai program pengembangan bahasa dan budaya Turki di Indonesia. Selain kegiatan akademik, Muazzam Yener juga melakukan kunjungan budaya ke beberapa ikon bersejarah di Jakarta, seperti Masjid Istiqlal dan Monumen Nasional (Monas). Selain berkunjung, pada Rabu, 4 September 2024 kemarin, ia juga mempelajari sejarah serta peran penting masjid terbesar di Asia Tenggara ini dalam memperkuat identitas Islam di Indonesia.

Kunjungan ini juga mencerminkan hubungan yang kuat antara pendidikan Islam dan warisan budaya Indonesia. Selanjutnya, Muazzam juga mengunjungi Monas untuk lebih memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Menurutnya, pengalaman ini memberikan perspektif yang lebih luas tentang pentingnya menjaga hubungan antara pendidikan, agama, dan nasionalisme.

Penanggung jawab program dari Santri Mengglobal, Dito Alif Pratama, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi momen penting dalam memperluas wawasan santri dan akademisi Indonesia tentang kajian Islam global. “Program ini memberikan kesempatan berharga bagi santri dan dosen untuk berdialog langsung dengan akademisi internasional seperti Prof. Muazzam. Kami berharap hubungan ini dapat terus berlanjut dan membawa manfaat jangka panjang bagi pengembangan studi Islam di Indonesia,” ujar Dito. Dito juga menekankan bahwa Santri Mengglobal akan terus berupaya mempertemukan akademisi dari berbagai negara untuk membangun jaringan keilmuan global yang kuat, khususnya di bidang Ulumul Quran dan studi Islam lainnya. Program ini diharapkan dapat menjadi platform penting dalam memfasilitasi pertukaran ilmu pengetahuan serta pengembangan riset kolaboratif antara institusi pendidikan Islam di Indonesia dan luar negeri.***