SANTRI MENGGLOBAL – Karena perubahan perkembangan dari waktu ke waktu, masyarakat saat ini memerlukan peran perempuan dalam segala aspek seperti sosial ekonomi dan pendidikan. Hal ini didasari oleh keyakinan negara-negara dan komunitas internasional bahwa kemajuan suatu negara bergantung pada bagaimana negara tersebut memperlakukan dan peduli terhadap perempuan serta memberikan mereka akses seluas-luasnya untuk melakukan aktivitas dan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.

Di Indonesia sendiri, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan mencerminkan peran perempuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan awal dari pembagian kerja berdasarkan gender adalah terkait dengan keberadaan peran laki-laki dan peran perempuan.

Pada umumnya semua orang, termasuk perempuan, tumbuh dan berkembang melalui ketentuan yang dibawa dan diberikan oleh masyarakat: budaya, nilai, hukum, norma. Intervensi tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai kehadiran perempuan di Indonesia dari Presiden RI yaitu No. 9 Tahun 2000 mengenai “Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional”. Tujuan dan strategi pengarusutamaan gender (PUG) adalah agar mencapai kesetaraan dan keadilan gender, dengan melalui kebijakan dan program yang melihat dari pengalaman, kebutuhan, aspirasi, dan permasalahan perempuan maupun laki-laki dalam kebijakan di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.

Di Indonesia sendiri, beberapa dekade terakhir telah terjadi pengakuan baru akan pentingnya emansipasi perempuan. Sejak Pemerintahan Orde Baru, kita mempunyai menteri-menteri perempuan di Kabinet yang mendapat penugasan khusus di bidang peran perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan mempunyai peranan penting dalam berbagai bidang baik dalam permasalahan sosial, politik, ekonomi, dan pendidikan.

Perjuangan panjang dan vokal untuk kesetaraan gender dalam isu-isu terkini dan dalam banyak perdebatan publik kontemporer telah menunjukkan bahwa peran perempuan dalam hal kesetaraan dan kesetaraan dengan laki-laki memang tumbuh dan berkembang dengan pesat. Hal ini lahir dari kesadaran perempuan sendiri akan pentingnya pendidikan bagi masa depan umat manusia, khususnya perempuan yang menghadapi persaingan pekerjaan dan karir yang sama dengan laki-laki.

Dalam dunia pendidikan perempuan memiliki peran yang sangat penting. Banyak orang yang memiliki persepsi bahwa dalam dunia pengetahuan adalah milik kaum adam. Seolah kaum wanita tidak memiliki peran apa-apa dalam bidang ilmu pengetahuan. Padahal yang kita tahu melihat dari sejarah banyak sekali wanita yang berperan penting dalam pegembangan ilmu pengetahuan. Karena pada dasarnya definisi pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh individu-individu baik itu laki-laki maupun perempuan untuk melaksanakan nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaa, serta bentuk ideal kehidupan dalam melaksanan kehidupan yang lebih efektif (Wahab, 2007).

Di zaman modern ini, kemajuan teknologi semakin pesat dari waktu ke waktu, dan perkembangan teknologi membawa dampak negatif dan positif bagi dunia pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan khusus untuk memastikan penggunaan dan pemanfaatan teknologi ini dimanfaatkan secara efektif. Perempuan memegang peranan yang sangat penting. Perempuan tidak hanya diharapkan bekerja sebagai ibu, namun banyak juga perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan pekerjaan lainnya. tujuan pendidikan Baiknya peserta didik dapat aktif mengembangkan potensi dirinya dan memperoleh kekuatan spiritual keagamaan, akhlak, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta kemampuan-kemampuan yang diperlukan bagi dirinya. dan masyarakat serta tanah nasional.

Oleh karena itu, peran perempuan dalam dunia pendidikan sangatlah penting Perempuan dalam keluarga mempunyai peran dan tanggung jawab yang tidak mudah. Terlepas dari tugasnya, mereka harus siap bekerja untuk menghidupi diri mereka sendiri. Tanggung jawab mereka yang lain mencakup tanggung jawab penuh terhadap anak, baik fisik maupun kasih sayang, namun yang tidak kalah pentingnya adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak.

Tercapainya pendidikan anak bukan sekedar memberikan kesempatan belajar dan menyekolahkan anak, namun secara lebih umum mengenai peran perempuan dalam pendidikan dalam keluarga, yaitu perannya sebagai pendidik. Namun, kita tidak boleh melupakan upaya pendidikan perempuan. Terlebih lagi, perempuan adalah pelindung sekaligus pendidik, dan perempuan adalah tulang punggung pendidikan anak. Salah satu tantangannya adalah menjadikan anak lebih dewasa dan mandiri, mengajarkan mana yang baik dan mana yang salah, sehingga mereka bisa mengenali mana yang baik dan mana yang salah meski dalam masa pertumbuhan.

Karena perempuan (ibu) adalah “sekolah” bagi anak-anak, maka peningkatan partisipasi perempuan sangatlah penting bagi perkembangan dunia pendidikan dan perluasan pengetahuan di komunitas perempuan. Pendidik adalah orang pertama dalam keluarga, bahkan perempuan bisa menjadi salah satu indikator kekuatan negara. Wanita tidak hanya menghargai dirinya sendiri tetapi juga anak-anaknya. Tuntutan waktu dan teknologi memaksa perempuan

untuk bertindak lebih kreatif dan inovatif agar pendidikan di Indonesia tetap efektif di tengah perkembangan zaman.*** (Dina Lorenza dari FAI UNWAHAS Semarang).