Amerika Serikat sering kali dipandang sebagai negara yang liberal dan sekuler, yang tidak terlalu memberi ruang bagi kehidupan beragama. Namun, pengalaman Ramadhan di Amerika, khususnya di Islamic Center of Riverside, membuktikan bahwa kenyataan bisa sangat berbeda dari asumsi tersebut. Komunitas Muslim di Amerika, meskipun minoritas, tetap mampu menjalankan ibadah dan merayakan bulan suci dengan penuh kekhusyukan, bahkan dengan dukungan dari lingkungan sekitar yang beragam.
Menyambut Ramadhan dengan Kebersamaan
Di tengah suasana dingin musim dingin California, Islamic Center of Riverside menjadi pusat kegiatan keislaman yang ramai. Setiap hari, masjid ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai kalangan Muslim dari berbagai latar belakang—mahasiswa, pekerja, hingga keluarga imigran. Saat memasuki halaman masjid, saya disambut oleh barisan meja dan kursi yang disiapkan untuk buka puasa bersama. Ini adalah pemandangan yang menenangkan, mengingatkan pada kebersamaan yang khas dalam Ramadhan.
Komunitas Muslim di Riverside ini tidak hanya terdiri dari orang-orang yang lahir dalam keluarga Muslim, tetapi juga para mualaf yang menemukan Islam dalam perjalanan hidup mereka. Seorang imam yang saya temui di masjid ini menceritakan bagaimana Islam berkembang di Amerika sejak tahun 1969, dan bagaimana kini, dengan lebih dari 100 masjid di Southern California, Muslim Amerika telah memiliki pijakan yang kuat dalam kehidupan sosial dan akademik.
“Kami memiliki lebih dari 1.500 mahasiswa yang datang ke sini untuk menimba ilmu dan menjalani kehidupan keagamaan," ujar imam masjid tersebut. “Banyak dari mereka yang akhirnya kembali ke negara asal mereka dan menjadi pemimpin di sana.”
Keindahan Masjid dan Teknologi Hemat Air di Tempat Wudhu
Salah satu hal yang paling mengesankan saya adalah desain dan fasilitas masjid, terutama tempat wudhunya. Di masjid ini, sistem wudhu dirancang dengan sangat efisien dalam penggunaan air. Air hanya mengalir ketika tangan didekatkan ke keran, dan otomatis berhenti begitu tangan menjauh. Teknologi ini memungkinkan penggunaan air yang lebih hemat, sebuah inovasi yang selaras dengan prinsip Islam dalam menjaga keseimbangan alam.
Ini adalah contoh nyata bagaimana Islam bisa berpadu dengan teknologi modern untuk menciptakan solusi yang lebih ramah lingkungan. Di banyak negara lain, pemborosan air saat wudhu masih menjadi tantangan besar. Namun, di sini, teknologi telah digunakan untuk mendukung praktik ibadah yang lebih berkelanjutan.
Pusat Pendidikan Islam di Riverside
Selain menjadi pusat ibadah, Islamic Center of Riverside juga berfungsi sebagai pusat pendidikan bagi umat Muslim. Bersebelahan dengan masjid, terdapat Islamic Academy of Riverside, yang menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda Muslim di kawasan ini. Ada juga perpustakaan yang menyediakan berbagai literatur Islam, menjadi sumber ilmu bagi siapa saja yang ingin mendalami ajaran agama.
Menurut imam yang saya wawancarai, banyak mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang belajar dan aktif dalam komunitas Muslim di Riverside. Mereka tidak hanya menimba ilmu di kampus, tetapi juga turut serta dalam kegiatan dakwah dan membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar.
“Islam di Amerika tumbuh bersama dengan pendidikan. Mahasiswa dari berbagai latar belakang datang ke sini, membawa pengetahuan dan juga menyebarkan pemahaman Islam yang benar,” tambah sang imam.
Islam dan Toleransi di Amerika
Meskipun sering kali dikaitkan dengan Islamofobia dan ketegangan sosial, pengalaman saya di Riverside menunjukkan bahwa ada banyak ruang bagi Muslim untuk menjalankan keyakinannya dengan damai. Komunitas Muslim di sini cukup aktif dalam membangun dialog dengan masyarakat luas, memastikan bahwa Islam dipahami dengan benar.
Dalam beberapa dekade terakhir, Muslim Amerika telah menjadi bagian yang semakin tak terpisahkan dari masyarakat luas. Mereka bekerja di berbagai sektor, dari akademisi, bisnis, hingga pemerintahan, dan banyak dari mereka telah menjadi pemimpin di komunitas mereka. Sebagaimana dikatakan oleh imam masjid:
“Saat kita hidup di Amerika, tugas kita bukan hanya beribadah, tetapi juga menjadi duta Islam. Kita harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kebaikan, kejujuran, dan kebersamaan.”
Kuartal 1 Ramadhan yang Penuh Inspirasi
Ramadhan di Amerika, khususnya di Riverside, membuktikan bahwa Islam tetap bisa berkembang dan diamalkan dengan baik meskipun berada di lingkungan yang sangat beragam. Kehangatan komunitas Muslim, teknologi yang mendukung ibadah, serta semangat belajar dan berdakwah menjadi bukti bahwa Islam mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
Dari tempat wudhu yang hemat air hingga dialog antaragama yang terus dikembangkan, Muslim di Amerika telah membangun fondasi yang kuat bagi keberlanjutan komunitas mereka. Ini adalah inspirasi bagi kita semua untuk selalu menjaga semangat kebersamaan dalam beribadah, di mana pun kita berada.
Abdullah Kafabihi