Hari Selasa, 31 Januari 2023 tim Santri Mengglobal bersama peserta KKL International Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang tiba di Changi International Airport Singapore. Negara yang dijuluki dengan kota Singa itu memiliki budaya disiplin dan keamanan yang tinggi, hal ini terlihat dari tata letak kota yang sangat estetik, bersih, tertib, dan minim kejahatan.

Warga yang membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda yang cukup mahal bahkan membunyikan klakson kendaraan tanpa alasan darurat pun pelakunya akan didenda, tingkat kejahatan juga rendah sekali hanya satu persen karena autran negara yang sangat ketat dan hukumannya yang sangat berat. Dalam Index Perdamaian Global, Singapura termasuk salah satu dari sepuluh negara teraman di dunia.

Selain itu, warga negara Singapura juga punya budaya membaca yang cukup tinggi, hal ini terlihat dari ramainya pengunjung perpustakaan National University Singapore (NUS). Saat kami berkunjung ke kampus primadona di Singapura ini, dari lantai dua sampai lantai enam dipenuhi mahasiswa-mahasiswi yang tengah menikamati buku dan tugasnya, jari-jari mereka pun terlihat asyik menari di atas keyboard.

Masyarakat akademik Singapura menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua atau bahkan saat diselimuti tugas, perpustakaan bisa menjadi rumah pertama mereka. Oleh karenanya perpustakaan dan aneka fasilitasnya dibuat senyaman mungkin, bersih, dan rapih. Hal yang menarik adalah perpustakaan ini buka 24 jam, jadi mahasiswa bebas masuk kapan saja. Pegawai perpustakaan betul-betul melayani mengunjungnya dengan baik agar nyaman berlama-lama di perpustakaan.

Literasi yang disajikan oleh perpustakaan NUS ini beragam, meliputi ilmu sosial, seni, teknik, komputer, sains, kesehatan, ekonomi, Chinese Corner yang memuat buku-buku yang berbahasa Cina, dan lain-lain.

Budaya membaca, disiplin, dan bersih adalah modal utama peradaban Singapura. Meski negara kecil dengan jumlah penduduk yang hanya enam jutaan jiwa tapi bisa menjadi negara maju dan bergengsi. Nilai-nilai ini patut kita contoh dan kita wariskan untuk bangsa Indonesia yang sangat berpotensi untuk lebih maju dari Singapura.

Diki Ramdani
Selasa, 31 Januari 2023
Kampong Gelam, Singapore